Thursday, February 21, 2013

Genting Kereweng Banyak Disamarkan Seperti Genting Super


Omset penjualan genting kw 1 atau lebih dikenal dengan istilah genteng kereweng belakangan ini lebih tinggi dibanding penjualan genteng super yang dijual langsung oleh pengusahanya itu sendiri.

Kondisi tersebut terkait banyaknya pengguna genteng terutama dari kalangan pengusaha ataupun perorangan lebih memilih jenis kereweng yang harganya jauh lebih murah tanpa mempertimbangkan kualitas dan daya tahan dari genting itu sendiri.

Yang disebut dengan genting kereweng adalah genting-genting apkiran dari pabrik karena terdapat cacat, baik bagian ujung yang patah sekitar beberapa milimeter atau retakannya terkadang hanya sebesar helaian rambut.

Genting KW 1 atau genting kereweng menurut beberapa pengusaha genting seperti disampaikan H. Asep Iwan, Edi serta Eti, yang sebelumnya penggunananya hanya diperuntukkan sebagai pengganti batu bata atau untuk keperluan pembuatan gubuk dan atap kandang ternak, kini justru banyak dipasarkan untuk perumahan dan dipajang di setiap depot dengan menawarkan harga yang lebih murah.
Sepintas memang genting tersebut nampak mulus seperti halnya genting super yang dijual oleh pabrik-pabrik, karena tidak nampak ada cacat ataupun retakan sekecil apapun. Karena retakan-retakan yang muncul ternyata disiasati dengan cara ditutup menggunakan semen putih setelah itu dipoles menggunakan cat dengan warna serupa. Dengan demikian sepintas kondisi genting akan nampak sangat mulus layaknya genting super. Pensiasatan seperti ini diperkirakan sudah berlangsung kurang lebih hampir empat tahunan.
Menurut H. Asep, genting KW semacam ini sangat rentan dengan kondisi cuaca panas ataupun terlalu dingin. Genting tak akan bertahan terlalu lama karena genting akan kembali retak, akibatnya bila hujan akan lembab dan lama kelamaan bocor.
“Paling lama genting KW ini bertahan hingga setahun,” ungkap H.Asep.

Namun kini genting kereweng ini justru banyak dipasarkan di mana-mana bahkan di dekat pabrik itu sediri, konsumen pun banyak yang memilih genting semacam ini dengan alasan harganya jauh lebih murah. Bila genting super palentong dijual seharga Rp 1.100/genting, maka yang KW bisa djual seharga Rp 800/biji. Genting kereweng banyak digunakan untuk perumahan-perumahan tipe 36 ke bawah yang membutuhkan banyak genting, usaha peternakan yang membutuhkan genting banyak dan bahkan masyarakat yang daya belinya rendah.

“Sekarang ini pencari genting kereweng yang datang ke tiap pabrik cukup banyak, mereka berkeliling pabrik sambil membawa truk. Harga dari pabrik Rp 400, kemudian mereka jual seharga Rp 800/buah. Keuntungan yang diperoleh mereka bisa mencapai Rp 200 dari setiap buah genting senilai Rp 200 lagi untuk biaya operasional memoles retakan dan cat serta angkutan ke tiap pabrik,” ungkap H. Asep.

Banyaknya penjual genting kereweng ini secara bisnis tentu sedikit merugikan pengusaha, karena dalam genting tersebut tertera nama produk genting itu sendiri. Bila suatu saat akhirnya konsumen mengetahui kalau genting yang dibelinya jelek, pihak pengusaha genting akan terbawa jelek.

“Sekarang ini kita pengusaha jadi bersaing dengan penjualan genting sendiri yang dijual oleh pihak lain. Kita jual genting super, pihak lain jual genting kereweng dari kita yang harganya lebh murah,” kata H. Asep.
Makanya bagi konsumen yang menghendaki barang bagus sebaiknya hati-hati saat membeli genting, terlebih dulu tanyakan kualitasnya dan periksa dengan lebih teliti. Serta penjual genting kereweng akan menjual berbagai merek genting tidak hanya satu produk.

Sumber : http://m.pikiran-rakyat.com/node/201712

No comments:

Post a Comment